Thursday, July 18, 2019

BAGIAN-BAGIAN, FUNGSI DAN CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG

Bagian-bagian Jangka Sorong


Bagian-bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan ragang geser. Rahang tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala utama pada rahang tetap dan skala nonius (renvier*) di rahang gesernya.Skala utama memiliki skala dalamm satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang dibagi menjadi 10 skala.Sobat hitung pahami betul bagian-bagian ini karena akan memudahkan sobat tahu bagaimana cara menggunakan jangka sorong nantinya.

Fungsi Jangka Sorong
1.   Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geser bawah)
2.   Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
3.   Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.

Cara Menggunakan Jangka Sorong
Berikut ini cara menggunakan jangka sorong dalam beberapa langkah.
1.Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.
2. Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter: Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman: Menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser)

CARA MEMBACA JANGKA SORONG
Ada trik khusus yang bisa digunakan untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai berikut:
  • Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong.
  • Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
  • Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
Mari kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini:

Contoh Kesatu :      

Cara menggunakan - Membaca Jangka Sorong

  • Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2 cm.
  • Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
  • Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
  • Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm. 

Contoh kedua :

Cara membaca Jangka Sorong


Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut
·         Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya  = 5,35 cm
·         
   Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat. Sedikit tentang cara menggunakan jangka sorong ini semoga cara menggunakan jangka sorong tadi bisa dipahami dan bermanfaat.


MIKROMETER SEKRUP  

MIKROMETER SEKRUP
    
Cara menggunakan mikrometer tidak begitu sulit, akan semudahmenggunakan jangka sorong.
1.   Buka kuncinya, jika sudah terbuka langsung saja ke point 2
2.  Cek terlebih dahulu mikrometer sekrup yang akan digunakan, jika poros tetap dan poros geser dirapatkan dengan memutar "pemutar" ke arah kanan, skala utama harus menujukan nol. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kerusakan alat.
3.  Buka rahang (poros geser) dengan memutar pemutar ke arah kiri, buka selebar mungkin agar benda yang akan diukur bisa masuk
4.  Letakkan benda yang akan diukur lalu tutup kembali rahang dengan memutar "pemutar" ke arah kanan hingga benda yang akan diukur terjepit
5.  Kunci rahang dengan memutar pengunci hingga terdengar bunyi "klik".
6.  Lihat nilai terbesar yang ditunjukan oleh skala utama, skala ini dalam mm.
7.  Lihat nilai skala nonius, cara menentukan skala nonius adalah dengan menentukan garis skala nonius yang sejajar dengan garis tengah skala utama, kalikan nilai skala nonius dengan 0,01 (skala putar x 0,01)
8.  Jumlahkan nilai yang ditunjukkan angka skala utama dengan nilai yang ditunjukkan skala nonius

CARA MENGGUNAKAN MIKROMETER SEKRUP adalah sebagai berikut:
1.   Benda atau plat tipis yang akan diukur ketebalannya diletakkan di antara landasan dan sumbu. Kemudian gagang pemutar kita atur sehingga plat tersebut terjepit dengan kuat, baru kita tarik kunci ke arah kiri agar tidak terjadi pergeseran lagi (mengunci).
2.   Untuk menentukan besarnya pengukuran maka pembacaan skala kita lakukan dengan membaca skala tetap terlebih dahulu, dengan satuan milimeter, yaitu garis skala tetap yang tepat berada di depan gagang pemutar.
                             
Pada pembacaan skala putar akan kita peroleh suatu angka tertentu kemudian kita kalikan dengan 0,01. Jumlah pembacaan skala tetap dan skala putar inilah yang merupakan hasil pengukuran.


CARA MEMBACA MIKROMETER SEKRUP
Cara membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup :
-Catat posisi skala utama yang terbuka.
-Amati dan catat posisi skala putar yang berhimpit dengan garis horisontal pada skala utama.
-Jumlahkan hasil Pengamatan

Contoh soal :
Sebuah kertas diukur ketebalannya dengan menggunakan mikrometer sekrupdan menunjukkan skala seperti yang terlihat pada gambar. Hitunglah Tebal benda tersebut!



Jawab :
Skala utama + Skala nonius (berhimpit x Skala terkecil nonius)
3,0 mm  + ( 25 x 0,01 mm)
3,0 mm  + 0,25 mm
3,25 mm

ANGKA PENTING
Hasil pengukuran besaran fisika menghasilkan nilai dari besaran tersebut yang disebut dengan angka penting. Angka penting hasil pengukuran terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti merupakan nilai terdekat pada nilai besaran fisika yang diukur yang sudah dijamin kebenarannya, sedangkan angka taksiran merupakan nilai perkiraan terdekat sampai ketelitian yang masih mungkin dipertanggungjawabkan berdasarkan keterbatasan alat ukur yang digunakan. 

Perhatikan gambar berikut, menunjukkan pengukuran panjang sebuah batang menggunakan alat ukur penggaris atau mistar berskala cm.

Mistar (alat ukur)

Satu ujung batang ditempatkan pada nilai skala 0 pada mistar, dan ujung yang lain menunjuk pada suatu nilai yang merupakan nilai panjang batang tersebut. Pada gambar terlihat bahwa panjang batang bernilai diantara 3,4cm dan 3,5cm. Kita dapat memperkirakan bahwa panjang batang adalah 3,45cm sesuai hasil pembacaan skala. Angka penting hasil pengukuran tersebut adalah 3,45. Angka pastinya adalah 3,4 dan angka taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat menjamin bahwa panjang batang pasti bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm hanya merupakan perkiraan yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm.

Angka penting hasil pengukuran biasanya hanya mempunyai satu angka taksiran yang nilainya masih diragukan. Sedangkan banyaknya  angka pasti tergantung jenis alat ukur yang digunakan. Biasanya makin banyak jumlah angka penting menunjukkan makin teliti hasil pengukuran.


Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon